Minggu, 10 Desember 2017

KERJA PRODUKTIF DENGAN EISENHOWER MATRIX.

Ketika bekerja di sebuah perusahaan, kita selalu dituntut untuk bekerja secara produktif. Bekerja produktif berarti kita dituntut untuk memaksimalkan semua potensi kita sebagai karyawan untuk mengejar target dan pencapaian yang ditargetkan perusahaan. Namun yang menjadi permasalahan, kita tidak selamanya bisa terus bekerja dengan giat setiap saat. Ada saja godaan yang membuat kita malah menyianyiakan waktu kerja kita di kantor. Tidak hanya itu, banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan padahal waktu yang ada sangat terbatas dan sedikit. Sebagian besar pekerja bahkan ada yang menyerah karena tidak kuat dituntut secara produktif. Ada juga beberapa pekerja yang menjadi malas ketika melihat banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. Padahal, ada satu metode yang bisa membuat kita bekerja lebih efektif & produktif. Metode tersebut dikenal dengan Eisenhower Matrix.


Eisenhower Matrix adalah sebuah model pola kerja produktif yang dicetuskan oleh mantan Presiden Amerika Serikat Dwight David Eisenhower. Eisenhower adalah jendral yang sangat disiplin, menjunjung tinggi integritas dan produktifitas ketika ia bertugas di militer Amerika Serikat. Semasa hidupnya, Eisenhower menanamkan prinsip-prinsip yang membuat hidupnya jadi lebih tertata dan lebih produktif. Pengalaman dan cara kerjanya ini ia tuangkan ke dalam suatu metode manajemen kerja. Di tahun 1960, ia pun mengungkapkan rahasia produktifitas kerjanya pada suatu metrik kuadran prioritas pekerjaan yang dikenal dengan Eisenhower Matrix.
Eisenhower Matrix adalah kuadran produktifitas kerja sesuai dengan penting dan mendesaknya pekerjaan tersebut. Matrix ini juga dapat dijadikan untuk pengambilan sebuah keputusan akan suatu pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut menjadi lebih mudah dilakukan. Dengan menggunakan matriks keputusan di bawah ini, Anda dapat memisahkan tugas dan pekerjaan anda berdasarkan 4 kemungkinan :

  1. Penting dan mendesak (Pekerjaan yang harus anda selesaikan sesegera mungkin);
  2. Penting tapi tidak mendesak (Pekerjaan yang harus diselesaikan namun tidak sesegera mungkin);
  3. Mendesak tapi tidak penting (pekerjaan yang dapat anda delegasikan kepada rekan kerja);
  4. Tidak penting dan tidak mendesak (pekerjaan yang dapat anda eliminasi dan tinggalkan).
Eisenhower Matrix ini tidak hanya dapat dipakai oleh para pengusaha tetapi juga karyawan. Sehingga jika metriks ini dapat anda terapkan di perusahaan anda dan membuat kerja seluruh karyawan menjadi lebih produktif. Tidak hanya itu, metriks ini pun bisa anda terapkan di berbagai aspek kehidupan anda. Sehingga akan sangat berguna sekali.

Jika melihat Eisenhower Matrix di atas, sepertinya mudah untuk dibuat. Namun sebagian besar orang yang baru memulainya akan kesulitan memilah antara mana yang penting dan mana yang mendesak. Untuk hal tersebut Eisenhower memberikan sedikit tips untuk mereka yang mulai menggunakan metriksnya. Menurut Eisenhower, pekerjaan yang mendesak adalah pekerjaan yang anda rasakan perlu segera dilakukan seperti membalas email, mengangkat telpon dan lain-lain. Sedangkan pekerjaan penting adalah pekerjaan yang berkontribusi pada misi jangka panjang, value perusahaan dan tujuan perusahaan. Eisenhower sendiri pun mengatakan bahwa sesuatu yang penting jarang mendesak dan sesuatu yang mendesak jarang menjadi penting.
Sering kali kita menggunakan makna produktivitas, manajemen waktu, dan optimasi sebagai alasan untuk menghindari pertanyaan yang sangat sulit: “Apakah saya benar-benar harus melakukan hal ini?” Dengan menggunakan Eisenhower Matrix ini akan jauh lebih mudah untuk tetap sibuk dan mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda hanya perlu sedikit lebih efisien atau “bekerja sedikit sampai malam” daripada menanggung rasa sakit menghilangkan tugas yang Anda merasa nyaman dengan melakukan, tapi itu bukan hal terbaik dari cara menggunakan waktu Anda.

AGAR KERJA CEPAT TETAP BERKUALITAS