Semua orang bisa jadi inovator. Mungkin kamu berpikir kalo penemu ide dan bisa menjadikannya nyata hanya para ilmuan yang mengenyam pendidikan tinggi. Ternyata tidak. Menurut Art Markman seorang profesor Psikologi dan Marketing dari Universitas Texas dalam situs Inc.com, kalau inovator memiliki tiga perilaku kunci. Hal tersebut pun bisa kamu pelajari dan ditingkatkan. Ini pun bisa jadi kunci keberhasilan dalam pekerjaan kamu.
Apa saja tiga perilaku kunci tersebut? Simak di bawah ini!
Mempelajari secara luas
Inovator adalah seseorang yang haus ilmu. Mereka suka sekali belajar, mulai dari sesuatu yang sesusai dengan pekerjaan hingga hal yang baru. Cara belajar pun dapat dilakukan dari banyak hal, mulai dari membaca, menghadiri kuliah, ikut diskusi sampai banyak tanya ini itu ke orang. Kesibukan tidak menjadi alasan bagi para inovator. Mereka justru menyisihkan waktu, walau sedikit, untuk mempelajari hal-hal baru.
Melahirkan banyak ide
Penemu lampu bohlam, Thomas Alfa Edison pernah bilang, “I have not failed. I’ve just found 10,000 ways that won’t work”. Nah, hal ini berhubungan dengan perilaku yang kedua di mana ide yang baik berasal dari orang yang sering mencetuskan ide-ide baru. Edison mungkin pernah membuat ribuan ide baru yang mungkin aja dianggap jelek atau gagal, tapi karena dia fokus dan belajar dari kesalahan, ide terbaik lalu muncul.
Perhatian pada hal kecil
Ide mungkin murah, yang sulit adalah mewujudkannya. Di sini lah detail-detail ide menjadi penting. Inovator yang handal tidak hanya memikirkan suatu ide, mereka juga fokus untuk mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan. Detail-detail ini berperan penting untuk memastikan bahwa ide tersebut berubah dan menjadi implementasi yang nyata. Misalnya saja, mereka harus mempersiapkan banyak rencana agar idenya tidak gagal sampai membentuk tim untuk mewujudkannya.
Asah terus tiga perilaku di atas agar bisa jadi inovator handal. Orang-orang yang dapat melihat rintangan sebagai sebuah tantangan adalah orang-orang yang dapat mewujudkan ide menjadi kenyataan.